Chapnews.id, Langsa – Halue Bluek merupakan makanan khas Kabupaten Pidie. Penambalan nama halua tersebut didasari tempat dimana di produksi yaitu Desa Balee Baroh Bluek, Kec. Indrajaya, Kab. Pidie.
“Desa tersebut salah satu desa/gampong yang memproduksi makanan khas Pidie, apalagi kalau bukan Halua Bluek” Demikian ungkap, Wakil Ketua Dekranasda Pidie, Wikan Wistarti, Kamis, (30/01/2020) saat melakukan kunjungan ke kemukiman Bluek.
Menurutnya, makanan warisan endatu ini termasuk makanan musiman, karena tidak tersedia setiap saat, hanya menjelang puasa Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.
Dan pada saat Hari Meugang pasti banyak kita jumpai halue bluek di jual oleh para pedagang musiman. Namun kalau dalam keadaan tertentu kita ingin maka bisa melalui pesanan khusus.
Namun ada juga masyarakat yang menyebut halua situek. Bahkan masyarakat membuat syair saat mau membeli halue tersebut. Syair ini menjadi penyambung silaturahmi antara masyarakat dengan penjual halua bluek.
“Halua situek, sigou lhuek limong ploh rupiah, nye keunong halua situek, ada pih deuk gadoh sigra (Halua situek (pelepah pohon pinang) sekali caplok lima puluh rupiah, kalau makan halua situek rasa lapar hilang segera) ” ujar Wikan mengutip keterangan masyarakat.
Selanjutnya, saat kami berdiskusi dengan warga setempat, mareka sangat menginginkan hak paten & sertifikasi untuk Halua Bluek.
Mudah-mudahan keinginan masyarakat setempat bisa segera terwujud, tentunya dengan bantuan serta dukungan pihak-pihak terkait.(CN08)