Chapnews – Ekonomi – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan potensi ekonomi luar biasa dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi sektor pangan lokal. Zulhas memperkirakan program ini dapat menghasilkan nilai ekonomi hingga Rp86,35 triliun.
Potensi besar ini berasal dari tingginya permintaan pasokan pangan untuk mendukung program MBG secara nasional. Kebutuhan akan komoditas seperti beras, daging ayam, telur, dan ikan akan melonjak signifikan.

Zulhas mencontohkan, program ini membutuhkan 368 ribu ton telur per tahun dengan nilai Rp11 triliun, 415 ribu ton ikan per tahun senilai Rp17,85 triliun, 663 ribu ton daging ayam per tahun senilai Rp26,5 triliun, dan 2,3 juta ton beras per tahun senilai Rp31 triliun.
"Sekarang di Jawa Barat agak bergejolak, sudah naik kira-kira hampir 10% harga telur dan harga ayam karena MBG. Oleh karena ini akan menimbulkan dampak ikutan ekonomi kerakyatan yang luar biasa," ungkap Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan bahwa MBG bukan hanya sekadar program pemberian makan, tetapi juga investasi strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dengan meningkatkan gizi masyarakat, diharapkan produktivitas dan daya saing bangsa akan meningkat secara signifikan. Ia menegaskan bahwa kualitas SDM adalah kunci untuk mengejar ketertinggalan ekonomi Indonesia dari negara-negara lain.



