Chapnews – Ekonomi – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) ke depannya akan menggunakan data tunggal. Langkah ini diklaim akan meningkatkan akurasi penyaluran bansos dan memastikan program pemerintah tepat sasaran. Selama ini, penyaluran bansos mengandalkan berbagai sumber data, seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan P3KE. Hal ini dinilai kurang efisien dan berpotensi menimbulkan ketimpangan.
Gus Ipul mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran integrasi data yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menyebut integrasi data ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan data tunggal sosial ekonomi. "Dengan data tunggal, program-program pemerintah akan lebih tepat sasaran," tegas Gus Ipul saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Yang menarik, Gus Ipul juga menekankan sifat dinamis dari data tunggal ini. Artinya, data akan diperbarui setiap hari untuk mengakomodasi perubahan kondisi individu dan keluarga, seperti perpindahan tempat tinggal, kematian, dan dinamika lainnya. "Dengan data yang seragam dan ter-update, standar pengukuran akan lebih jelas," tambahnya. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi celah bagi penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program bansos dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.