Chapnews – Ekonomi – Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan phishing yang semakin marak. Modus ini dapat menguras habis isi rekening bank korban melalui tautan (link) berbahaya yang dikirimkan melalui pesan singkat (SMS) atau aplikasi pesan instan. Jika tautan tersebut diklik, pelaku kejahatan siber dapat mencuri data pribadi dari ponsel korban.
Serangan phishing terus berevolusi, dengan pelaku yang menyamar sebagai berbagai entitas, termasuk agen perjalanan daring, dan menargetkan berbagai sektor industri. Microsoft Threat Intelligence mencatat bahwa teknik ClickFix, yang digunakan untuk mencuri kredensial pengguna melalui halaman login palsu dan CAPTCHA palsu yang meyakinkan, masih menjadi ancaman utama hingga Februari 2025, termasuk di wilayah Asia Tenggara.
Berikut adalah lima ciri-ciri tautan phishing yang wajib diwaspadai:
-
Email Mendesak dan Mencurigakan: Pelaku seringkali mengirimkan email palsu yang mendesak korban untuk segera melakukan tindakan tertentu, seperti memperbarui akun atau memverifikasi transaksi.
-
Tautan atau Lampiran Berbahaya: Email tersebut menyertakan tautan atau lampiran PDF yang mengarahkan pengguna ke halaman login palsu yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi.
-
CAPTCHA Palsu: Halaman login palsu seringkali dilengkapi dengan CAPTCHA palsu untuk memberikan ilusi keamanan dan meyakinkan korban bahwa mereka sedang melakukan verifikasi tambahan.
-
URL yang Tidak Sesuai: Periksa dengan seksama alamat URL tautan. Tautan phishing seringkali menggunakan alamat web yang mirip dengan situs web resmi, tetapi dengan sedikit perbedaan atau kesalahan ketik.
-
Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan: Email atau pesan yang mengandung kesalahan tata bahasa dan ejaan yang mencolok seringkali merupakan indikasi phishing. Lembaga keuangan atau perusahaan terpercaya biasanya memiliki standar komunikasi yang profesional.
