Chapnews – Nasional – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (5/7) mengakibatkan bencana banjir besar. Delapan kecamatan terendam, dan sekitar 5.000 jiwa terpaksa harus merasakan dampaknya. "Benar, hampir semua kecamatan di Bantaeng terdampak banjir," ungkap Kepala BPBD Bantaeng, Irfan Fajar, kepada chapnews.id.
Banjir yang datang sejak subuh itu merendam seluruh wilayah kecamatan setelah hujan lebat mengguyur selama beberapa jam. Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, menjadi area yang paling parah terdampak. Irfan menambahkan, proses pendataan dan asesmen masih berlangsung, sehingga angka pasti warga terdampak belum bisa dipastikan. "Data sementara sekitar 5.000 jiwa, tim masih di lapangan," jelasnya.

Tim SAR gabungan saat ini tengah berjibaku melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak. Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan data sementara menunjukkan 1.295 unit rumah rusak atau terendam banjir. Dua tanggul sungai dilaporkan jebol, dan dua akses jalan terputus. Kerusakan juga terjadi pada lahan pertanian warga, dan pendataan kerugian masih terus dilakukan.
Respon cepat datang dari berbagai pihak. Tim gabungan BPBD Bantaeng, TNI/Polri, relawan, dan instansi terkait bahu-membahu melakukan evakuasi dan asesmen. "Penanganan darurat dilakukan terkoordinasi untuk memastikan keselamatan warga dan percepatan pemulihan," terang Abdul Muhari. BNPB juga terus berkoordinasi dengan berbagai sektor untuk mendukung penanganan di lapangan, memantau situasi secara intensif, dan siap memberikan bantuan tambahan sesuai kebutuhan.
Kesiapan sumber daya dan logistik menjadi prioritas utama dalam percepatan tanggap darurat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama warga di sekitar bantaran sungai yang diminta menjauhi lokasi rawan saat hujan deras. Laporan kondisi darurat juga diminta segera disampaikan kepada aparat setempat jika diperlukan.