Chapnews – Ekonomi – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, angkat bicara terkait isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta. Bahlil menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat, dan membantah adanya kelangkaan secara nasional.
Bahlil menjelaskan, stok BBM di Indonesia, termasuk RON 92, RON 95, RON 98, dan Pertalite (RON 90), saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat untuk 18 hingga 21 hari ke depan. Pernyataan ini disampaikan Bahlil di Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Menanggapi keluhan kelangkaan yang dialami SPBU swasta, Bahlil menyatakan bahwa hal tersebut merupakan urusan bisnis antar perusahaan (business to business/b2b). Pemerintah, kata Bahlil, hanya bertugas memberikan panduan dan telah memberikan kuota impor yang sesuai.
Kuota impor BBM untuk SPBU swasta bahkan telah ditingkatkan sebesar 10% untuk tahun 2025, sehingga total kuota impor menjadi 110% dibandingkan tahun 2024. Meski demikian, SPBU swasta seperti Shell dan BP tetap mengalami kendala pasokan sejak pertengahan Agustus.
Untuk mengatasi masalah ini, Bahlil mengungkapkan bahwa dalam rapat bersama pengelola SPBU swasta, Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil telah sepakat untuk membeli stok BBM tambahan melalui skema impor yang difasilitasi oleh Pertamina. Hal ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan yang terjadi dan memastikan ketersediaan BBM bagi konsumen.



