Chapnews – Ekonomi – Harga Bitcoin mengalami guncangan hebat setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana penerapan tarif impor 100% untuk produk-produk asal China. Langkah ini sontak memicu kekhawatiran global, menyeret pasar saham, komoditas, dan aset kripto ke zona merah. Bitcoin sempat terjun bebas hingga menyentuh level USD105.000 dalam waktu singkat, sebelum sedikit pulih di atas USD111.000.
Ancaman tarif baru ini datang bersamaan dengan rencana pembatasan ekspor perangkat lunak penting oleh AS. China pun tak tinggal diam, membalas dengan mengenakan biaya baru untuk kapal-kapal terkait AS mulai 14 Oktober, berpotensi mengganggu rantai pasokan dan jalur pengiriman global.

Data dari CoinGlass mencatat, dalam waktu kurang dari satu jam, posisi long senilai lebih dari USD8 miliar terlikuidasi, termasuk Bitcoin senilai USD1,83 miliar dan Ethereum USD1,68 miliar. Dalam 24 jam terakhir, total likuidasi mencapai lebih dari USD9 miliar, melibatkan sekitar 1,4 juta investor, dengan transaksi terbesar mencapai USD87,53 juta pada pasangan BTC/USDT.
Akibatnya, kapitalisasi pasar kripto menyusut sekitar 13% menjadi USD3,78 triliun. Namun, volume perdagangan 24 jam melonjak menjadi USD333,8 miliar, tertinggi sejak Agustus, menunjukkan aktivitas jual beli yang sangat tinggi di tengah ketidakpastian pasar.



