Chapnews – Ekonomi – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini menggelar pertemuan penting dengan sejumlah direktur utama bank swasta, baik asing maupun domestik, di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada para investor surat utang negara (SUN) terkait pengelolaan ekonomi Indonesia ke depan.
Dalam pertemuan tersebut, Purbaya menegaskan komitmennya untuk menjalankan kebijakan fiskal yang disiplin dan terukur, terutama dalam hal pengendalian defisit anggaran dan rasio utang. Ia menyadari betul kekhawatiran para investor terhadap stabilitas ekonomi, sehingga pertemuan ini menjadi wadah untuk memberikan penjelasan langsung.
"Mereka kan salah satu investor. Mereka adalah investor dari bond surat utang kita kan. Mereka pengen tahu gimana sih saya me-manage ekonomi ke depan, ngaco apa enggak," ungkap Purbaya usai Investor Meeting di DJP, Jakarta, Senin (13/10/2025).
Beberapa tokoh perbankan yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Presiden Direktur BCA, Gregory Hendra Lembong; Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan; dan CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi. Kehadiran para petinggi bank ini menunjukkan betapa seriusnya perhatian sektor perbankan terhadap kebijakan fiskal pemerintah.
Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan kepada para investor bahwa program pemindahan dana dari Bank Indonesia (BI) ke bank Himbara bukanlah bentuk ekspansi fiskal, melainkan hanya bagian dari manajemen kas (cash management) yang lebih efisien. Ia menekankan bahwa pemerintah belum melakukan ekspansi fiskal yang signifikan.
"Pesan saya ke mereka adalah, mereka kan ngeliat fiscal expansion. Saya bilang saya belum ekspansi apa-apa. Yang dibahas dulu adalah uang saya di BI saya pindahin aja. Fisikalnya belum dibuka, belum di ekspansi. Ini hanya cash management," tegasnya. Penjelasan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran investor dan memberikan keyakinan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
