Chapnews – Ekonomi – Usulan sistem gaji tunggal atau single salary system untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), kembali mencuat. Gagasan yang digagas oleh Pengurus Korpri Nasional ini bertujuan untuk menggantikan skema gaji dan tunjangan yang terpisah, menjanjikan keadilan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi para abdi negara.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) sekaligus Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional, Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan bahwa sistem yang berlaku saat ini hanya menghitung gaji pokok dalam menentukan pensiun ASN. Sementara itu, tunjangan tidak diperhitungkan. Dengan single salary system, komponen gaji dan tunjangan akan disatukan menjadi satu, dengan porsi 75 persen dari total penghasilan. "Skema ini lebih sederhana dan lebih adil bagi ASN dan pensiunan," ujarnya.
Berikut adalah 3 fakta menarik terkait single salary system yang dirangkum oleh chapnews.id:
-
Tujuan Mulia di Balik Sistem Gaji Tunggal: Target utama dari single salary system adalah memastikan ASN dapat pensiun dengan tenang dan bermartabat, tanpa terbebani utang. Zudan menyoroti masih rendahnya penghasilan dan manfaat pensiun ASN, terutama golongan I dan II, yang kerap kali masih harus mencicil hingga masa pensiun.
-
Reformasi Birokrasi yang Komprehensif: Penerapan single salary system merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang lebih luas. Reformasi ini tidak hanya menuntut ASN untuk profesional dan berintegritas, tetapi juga berupaya menyehatkan sistem birokrasi secara keseluruhan, mulai dari manajemen karier, perlindungan hukum, hingga kesejahteraan pegawai.
-
Kajian Mendalam dari Kemenkeu: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan akan melakukan kajian mendalam terkait usulan single salary system ini. Kebijakan ini memerlukan pertimbangan yang matang dan perhitungan yang cermat untuk memastikan keberlanjutan fiskal dan efektivitasnya dalam meningkatkan kesejahteraan ASN.
