Chapnews – Ekonomi – Kabar gembira bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan! Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, kembali mengusulkan sistem single salary atau gaji tunggal untuk menggantikan skema gaji dan tunjangan yang terpisah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ASN, terutama saat memasuki masa pensiun.
Zudan menyoroti bahwa selama ini, penghasilan dan manfaat pensiun ASN, khususnya golongan I dan II, masih tergolong rendah. Banyak ASN yang terbebani cicilan hingga masa pensiun, sehingga kesejahteraan pasca-kerja belum terjamin sepenuhnya.
"Saat ini pensiun ASN hanya dihitung dari gaji pokok, sementara tunjangan tidak diperhitungkan. Dengan single salary system, gaji dihitung satu komponen dengan tunjangan dan menjadi 75 persen dari total. Skema ini lebih sederhana dan lebih adil bagi ASN dan pensiunan," jelas Zudan, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional.
Korpri sendiri telah mengusulkan sistem single salary sejak 10 tahun lalu. Mereka berharap Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap kesejahteraan ASN, termasuk memastikan pembayaran Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) di daerah dapat dilakukan secara rutin dan mencukupi.
"Target kita sederhana, saat ASN pensiun, SK kembali ke tangan, bukan diperpanjang karena utang. ASN harus bisa menutup masa tugasnya dengan tenang dan bermartabat," tegas Zudan. Dengan sistem single salary, diharapkan para pensiunan ASN dapat menikmati masa purna tugas dengan lebih sejahtera dan bebas dari beban finansial.
