Chapnews – Nasional – Pernyataan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang menyebut Presiden Jokowi sebagai "bos" memantik reaksi keras dari PDI Perjuangan. Seno Bagaskoro, Jubir PDIP, menegaskan hal tersebut keliru dan tidak tepat dalam acara Political Show di CNN TV, Senin (21/4) malam. Menurutnya, para menteri seharusnya lebih berhati-hati dalam menempatkan loyalitas, mengingat kebijakan dan ucapan mereka berdampak pada nasib rakyat.
"Itu tidak benar, itu salah," tegas Seno. Ia khawatir pernyataan tersebut dapat menimbulkan persepsi publik yang keliru, seakan-akan terdapat dua pusat kekuasaan dalam pemerintahan. "Kalau menteri menganggap ada bos lain selain Presiden, bagaimana rakyat percaya pemerintahan ini berjalan satu visi?" tanyanya retoris.

Berbeda dengan pandangan PDIP, politikus Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai pernyataan tersebut wajar secara kultural. Ia mencontohkan Prabowo Subianto yang juga kerap bercanda dengan menyebut Jokowi sebagai "bos". Dahnil melihat hal itu sebagai bentuk sopan santun dan etika. "Pak Trenggono dan Pak Budi Gunadi menyampaikan itu di samping Pak Jokowi, untuk menunjukkan sopan santun," jelas Dahnil.
Namun, Dahnil juga mengingatkan pesan Prabowo kepada para pembantunya agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan di ruang publik. Ia sepakat bahwa pejabat publik harus memahami sensitivitas pernyataan mereka. "Saya mengamplifikasi pesan Pak Prabowo: hati-hati dalam menyampaikan pesan dan pernyataan di ruang publik," pungkas Dahnil. Pernyataan kontroversial ini pun kini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan di ranah politik.