Chapnews – Nasional – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, angkat bicara menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait adanya dana APBD Pemprov Jabar yang mengendap di bank dalam bentuk deposito. Dedi menantang Purbaya untuk membuktikan tudingan tersebut.
Dedi Mulyadi dengan tegas membantah klaim Purbaya yang menyebut Pemprov Jabar memiliki deposito senilai Rp4,17 triliun. Ia mengaku telah melakukan pengecekan langsung ke Bank BJB, tempat penyimpanan kas daerah, dan memastikan tidak ada dana yang disimpan dalam bentuk deposito.

"Saya sudah cek, tidak ada yang disimpan dalam bentuk deposito," ujar Dedi kepada chapnews.id, Selasa (21/10).
Menurut Dedi, praktik menyimpan dana daerah dalam bentuk deposito menunjukkan ketidakmampuan pengelolaan keuangan publik. Ia mendesak Purbaya untuk membuka data secara transparan agar tidak menimbulkan opini negatif di masyarakat. Dedi khawatir tudingan ini akan merugikan daerah yang sebenarnya telah bekerja dengan baik dan mempercepat realisasi belanja publik.
Dedi menegaskan bahwa Pemprov Jabar justru tengah fokus mempercepat realisasi belanja publik di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Ia memastikan tidak ada dana APBD yang diendapkan untuk kepentingan apapun.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengutip data Bank Indonesia yang mencatat total dana mengendap di rekening kas daerah mencapai Rp233 triliun. Purbaya juga menyoroti praktik sejumlah Pemda yang menempatkan dananya di bank-bank pusat, bukan di Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang menyebabkan peredaran uang di daerah terhambat.



