Chapnews – Ekonomi – Jakarta Propertindo (Jakpro) tengah mengkaji secara mendalam dampak ekonomi dari rencana ambisius perluasan jalur LRT Jakarta. Kajian ini meliputi rute Manggarai-Dukuh Atas serta yang paling menarik perhatian, Kelapa Gading-Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Langkah ini merupakan respons terhadap wacana yang dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, terkait perpanjangan jalur LRT hingga kawasan PIK 2.
Iwan Takwin, Direktur Utama Jakpro, menjelaskan bahwa kajian ini krusial untuk memahami potensi pusat-pusat ekonomi baru yang akan muncul di sekitar stasiun LRT. "Seiring dengan perkembangan LRT, seperti fase 1B ke Dukuh Atas atau rencana ke Utara (PIK 2), kami harus mempersiapkan kajian dampak ekonominya. Setiap stasiun berpotensi menjadi pusat kegiatan masyarakat," ujarnya dalam diskusi di Balai Kota Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Lebih lanjut, Iwan menambahkan bahwa kehadiran LRT diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di Jakarta. "Stasiun-stasiun LRT akan menjadi titik kumpul masyarakat, memicu kegiatan baru, dan membangkitkan ekonomi di sekitarnya. Kami mengkaji seberapa besar dampak ini, baik dalam jangka pendek maupun panjang," jelasnya. Hasil kajian ini nantinya akan diserahkan kepada Gubernur Pramono sebagai bahan pertimbangan.
Pembangunan infrastruktur LRT Jakarta diharapkan tidak hanya meningkatkan mobilitas warga, tetapi juga memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian Jakarta. Jakpro saat ini fokus mengkaji aspek teknis, mobilitas masyarakat, dan dampak ekonomi dari jaringan LRT baru.
Sebelumnya, Gubernur Pramono Anung menyampaikan wacana penyambungan jalur LRT dari Pegangsaan, Kelapa Gading, hingga kawasan PIK 2. "Kami mengakui bahwa wilayah Utara Jakarta menghadapi masalah kemacetan. Oleh karena itu, kami secara resmi telah berdiskusi untuk membuka trase baru dari Kelapa Gading, Tanjung Priok, JIS, Ancol, dan diharapkan dapat mencapai PIK 2," ungkap Pramono di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (10/10). Rencana ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah transportasi di Jakarta Utara.



