Chapnews – Ekonomi – Rencana merger PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) tengah menjadi sorotan. Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, memberikan tanggapannya terkait rencana besar tersebut. Dalam wawancara di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (29/12/2024), Anda, sapaan akrab Tri Andayani, menyatakan kesiapan Pelni untuk mengikuti hasil kajian Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kajian yang ditargetkan rampung pada kuartal I 2025 ini akan menentukan arah merger tersebut. "Apa pun kajian dari pemerintah, pasti kita ikuti, apa pun itu untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
Anda menilai salah satu tujuan utama merger ini adalah menekan biaya logistik nasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat berbagai program pembangunan. "Kalau kita membaca salah satunya untuk menekan biaya logistik, kemudian pasti dengan dilihat dari berbagai aspek, termasuk efektivitas, cuman itu akan dikaji lebih lanjut," jelasnya. Ia menambahkan bahwa program holdingisasi di sektor maritim merupakan langkah yang wajar dan bertujuan untuk mendukung program percepatan pemerintah. "Program holdingisasi itu bukan 1 program yang baru ya, artinya ada holdingisasi di berbagai sektor, kalau dari sisi maritim, itu saya rasa hal yang wajar, pasti tujuannya untuk mendukung program percepatan pemerintah," tutupnya. Proses kajian yang sedang berjalan akan menentukan detail strategi dan dampak merger bagi ketiga BUMN tersebut.
