Chapnews – Nasional – Pesta seks gay bertajuk ‘Siwalan Party’ di sebuah hotel di Surabaya digerebek Polrestabes Surabaya pada Sabtu (18/10) malam. Polisi mengamankan puluhan pria yang diduga terlibat dalam kegiatan terorganisir tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, mengungkapkan bahwa inisiator pesta ini adalah RK alias A alias DS, yang berperan sebagai admin utama dan penyelenggara. RK mengelola beberapa grup WhatsApp seperti X-Male Surabaya 1, X-Male Surabaya 2, dan X-Male Malang, yang digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai pesta seks tersebut.

"RK membuat flyer dan menyebarkan undangan melalui grup WhatsApp," jelas Edy, Kamis (23/10). RK juga bertanggung jawab atas aturan acara, tata tertib peserta, dan seleksi peserta yang dianggap ‘terverifikasi’ untuk diundang ke lokasi pesta.
RK dibantu oleh tujuh admin pembantu yang bertugas membuat flyer digital ajakan mengikuti ‘Siwalan Party’ dan menyebarkannya di media sosial X. Mereka juga menyiapkan teknis dan konsumsi acara. Pesta ini didanai oleh MR alias A, yang menanggung biaya sewa dua kamar connecting room di hotel dan pembelian poppers atau obat perangsang senilai Rp2,2 juta.
Acara dimulai pukul 18.00 WIB dengan registrasi peserta. Admin pembantu menjemput 25 peserta di lobi hotel dan mengarahkan mereka ke kamar yang telah disiapkan. Sekitar pukul 21.30 WIB, permainan seperti ‘game botol lingkaran’ dan ‘game kissing’ dimulai, dengan hukuman membuka pakaian dan berciuman bagi peserta yang kalah.
"Setelah sesi game selesai, peserta melakukan acara puncaknya dengan berpindah dari satu kamar ke kamar lain, melepas seluruh pakaian, dan melakukan pesta seks," ungkap Edy.
Pada pukul 23.00 WIB, tim gabungan dari Satreskrim dan Sabhara Polrestabes Surabaya menggerebek kamar hotel dan menemukan seluruh peserta dalam keadaan telanjang. Mereka langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolrestabes untuk pemeriksaan.
Polisi menetapkan 34 orang sebagai tersangka, terdiri dari satu pendana, satu admin utama, tujuh admin pembantu, dan 25 peserta. Latar belakang mereka beragam, mulai dari ASN, wiraswasta, pekerja swasta, petani, guru, hingga mahasiswa.
"Ada beberapa kota [asal] yang bersangkutan baik yang ada di Jawa Timur maupun di luar kota Jawa Timur. Kemudian statusnya ada yang swasta, wiraswasta, kemudian ada yang ASN termasuk mahasiswa," ucap Edy.
Menurut keterangan tersangka, pesta seks serupa telah berlangsung delapan kali di Surabaya. "Dari keterangan, ada yang baru melakukan pertama kali, ada yang sudah melakukan ikut kegiatan beberapa kali sampai dengan delapan kali. Ini event ini dilaksanakan delapan kali ya. Tujuh kali di hotel yang sama, satu kali di hotel yang berbeda," ujarnya.
Pesta ini tidak melibatkan transaksi, karena semua peserta diundang secara gratis melalui grup WhatsApp dan X. "Dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka yang pertama kegiatan party seks ini gratis. Jadi tidak ada pungutan biaya sepeserpun. Karena sudah ada pendananya tadi. Motifnya adalah untuk sensasi dan kesenangan," ucapnya.
Nama ‘Siwalan Party’ terinspirasi dari Buah Siwalan atau Buah Lontar. Selain menangkap 34 orang, polisi menyita barang bukti seperti 17 pelumas, 35 kondom, 61 obat perangsang, 1 pack gelang fosfor, 1 underpad, 32 handphone, dan 1 tablet.
Para tersangka terancam jeratan pasal yang berbeda-beda, termasuk Undang-Undang Pornografi, Undang-Undang ITE, dan KUHP.



