Chapnews – Ekonomi – Pemerintah memastikan kenaikan PPN menjadi 12% pada tahun 2025 mendatang tidak akan membuat inflasi meroket. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu, dalam keterangan resminya Sabtu (21/12/2024), menyatakan bahwa dampak kenaikan PPN terhadap inflasi hanya sebesar 0,2%. Angka ini dinilai kecil mengingat inflasi saat ini tercatat masih rendah, yakni 1,6%.
Febrio menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga inflasi tetap berada dalam target APBN 2025, yaitu antara 1,5% hingga 3,5%. Ia optimistis berbagai kebijakan yang telah disiapkan, mampu meredam potensi gejolak harga akibat kenaikan PPN.
Tidak hanya soal inflasi, Febrio juga memastikan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 masih ditargetkan sebesar 5,2%. Menurutnya, dampak kenaikan PPN terhadap pertumbuhan ekonomi juga tidak signifikan.
Pemerintah, lanjut Febrio, telah menyiapkan sejumlah langkah untuk meminimalisir dampak negatif kenaikan PPN terhadap daya beli masyarakat. Paket stimulus berupa bantuan pangan, diskon listrik, pembebasan pajak penghasilan bagi pekerja di sektor tekstil, pakaian, alas kaki, dan furnitur selama setahun, serta pembebasan PPN untuk rumah, diharapkan mampu menjadi bantalan sosial bagi masyarakat. Dengan demikian, dampak kenaikan PPN diharapkan dapat diminimalisir dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.