Ads - After Header

Raja Solo PB XIII Wafat, Dimakamkan di Imogiri!

Ahmad Dewatara

Raja Solo PB XIII Wafat, Dimakamkan di Imogiri!

Chapnews – Nasional – Kabar duka menyelimuti Keraton Surakarta. Sri Susuhunan Pakubuwana XIII Hangabehi, Raja Keraton Surakarta, telah berpulang pada usia 77 tahun, Minggu (2/11). Jenazah Raja yang akrab disapa PB XIII ini rencananya akan dimakamkan di Pajimatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah seorang kerabat Keraton Surakarta, KPH Eddy Wirabhumi, mengungkapkan bahwa pemakaman SISKS Pakubuwana XIII diperkirakan akan dilaksanakan pada Selasa (4/11) mendatang. "Sedang dalam pembahasan. Kemungkinan besar pemakaman akan dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon. Kebetulan besok adalah Selasa Kliwon," jelas Eddy kepada chapnews.id.

Raja Solo PB XIII Wafat, Dimakamkan di Imogiri!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Menurut Eddy, jenazah SISKS Pakubuwana XIII akan disemayamkan terlebih dahulu di Bangsal Maligi yang terletak di kompleks Kedhaton Keraton Surakarta. Serangkaian upacara adat akan dilaksanakan sebagai penghormatan terakhir dan pelepasan kepergian pemimpin Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tersebut. "Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, upacara adat akan dilaksanakan secara lengkap," imbuhnya.

Kabar wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwana XIII dikonfirmasi oleh kerabat PB XIII, R.Ay Febri Hapsari Dipokusumo, dan juru bicara Mahamenteri Keraton Surakarta KGPHPA Tedjowulan, Bambang Ary Wibowo. Kabar duka ini datang setelah SISKS Pakubuwana XIII Hangabehi menjalani perawatan di rumah sakit dalam beberapa waktu terakhir.

Lahir dengan nama Gusti Raden Mas Suryo Partono pada 28 Juni 1948, PB XIII diangkat menjadi Susuhunan Surakarta sejak tahun 2004. Sebelum memimpin Kesunanan Surakarta Hadiningrat, SISKS Pakubuwana XIII Hangabehi pernah berkarier di Caltex Pacific Indonesia. Beliau juga menerima berbagai gelar dari lembaga dalam dan luar negeri.

Perjalanan PB XIII menuju takhta Raja Solo sempat diwarnai tantangan. Saudaranya, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan, juga mengklaim hak atas takhta tersebut. Konflik yang dikenal sebagai "Raja Kembar" ini berlangsung cukup lama hingga akhirnya terselesaikan pada tahun 2012 melalui rekonsiliasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Solo yang dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) dan DPR RI.

Also Read

Bagikan:

Ahmad Dewatara

Ahmad Dewatara

kontributor di ChapNews yang berfokus pada liputan dan analisis Olahraga. Ia secara rutin menyajikan berita terkini, ulasan pertandingan, dan spekulasi transfer di dunia sepak bola global maupun nasional, memberikan pandangan yang tajam bagi para penggemar olahraga.

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer