Chapnews – Nasional – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN sekaligus anggota DPR nonaktif, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, kini harus gigit jari. Rumah mewahnya yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menjadi korban amuk massa saat demonstrasi beberapa waktu lalu. Akibatnya, Eko kini terpaksa mengontrak rumah di pinggiran Jakarta. Pengakuan mengejutkan ini disampaikan Eko saat mengunjungi Polda Metro Jaya, Jumat (12/9), menandai penampilan publik pertamanya pasca insiden tersebut.
"Ya, sementara saya masih ngontrak sekarang di satu tempat di pinggiran kota Jakarta. Untuk rumah, saya belum kepikiran, mudah-mudahan entar ada rezeki saya mau benerin rumah saya," ungkap Eko kepada chapnews.id.

Rumah yang dibangun dari hasil jerih payah puluhan tahun itu kini tinggal puing. Semua harta benda, dari pakaian hingga barang-barang berharga milik keluarga, raib tak bersisa. "Belum saya hitung berapa kerugiannya, tetapi semuanya habis, ludes, ya, tidak tersisa. Habis dan luluh lantak, gak ada," ujarnya dengan nada pilu.
Meskipun merasa sedih dan kecewa, Eko mengaku telah ikhlas menerima musibah ini. Ia memilih mengambil hikmah dari kejadian tersebut dan merenungkan langkah ke depan. "Kalau bicara ikhlas, tentunya awal-awal ada rasa kecewa, tetapi sekarang saya ikhlaskan semuanya. Saya ingin merefleksikan diri saya untuk lebih baik lagi," tambahnya.
Eko merupakan salah satu dari empat anggota DPR yang rumahnya menjadi sasaran penjarahan selama gelombang demonstrasi pada 30 Agustus lalu. Insiden ini diduga dipicu oleh respons parodi Eko terhadap isu tunjangan DPR di media sosial. Setelah kejadian tersebut, PAN menonaktifkan Eko dari jabatannya sebagai anggota DPR, meskipun ia masih tercatat sebagai Sekjen partai tersebut.
Sebagai informasi, Eko Patrio tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp131,25 miliar pada September 2024, sebagian besar berupa tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dan Timur, serta properti lainnya di Bogor dan Nganjuk. Ia juga memiliki enam mobil dan kas senilai miliaran rupiah. Kini, kekayaan tersebut seakan sirna dalam sekejap mata. Kisah Eko Patrio ini menjadi pengingat akan betapa cepatnya harta dapat lenyap dan pentingnya mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.



