Chapnews – Ekonomi – PT Pertamina Patra Niaga mempercepat pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) sebagai langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan. Inisiatif ini dilakukan melalui pengembangan bioavtur, bahan bakar alternatif yang memanfaatkan campuran minyak jelantah (UCO) sebagai pengganti avtur berbasis fosil.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menjadi pelopor dalam penyediaan energi bersih bagi industri penerbangan. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang kompetitif dan berstandar global. Hal ini diungkapkan dalam forum Pertamina Sustainable Aviation Fuel Forum 2025 di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Pertamina Group telah mengintegrasikan pemanfaatan minyak jelantah menjadi SAF, mulai dari pengumpulan, pengolahan, hingga distribusi. Upaya ini tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi sirkular bagi masyarakat dan mempercepat transisi menuju energi bersih. Indonesia memiliki potensi besar dari limbah minyak jelantah, dan Pertamina berkomitmen untuk memanfaatkannya menjadi energi bersih bernilai tinggi.
Selama lebih dari satu dekade, Pertamina telah melakukan penelitian dan pengembangan SAF, mencakup konversi bahan baku, proses penyulingan, hingga sertifikasi kualitas produk. Produk SAF Pertamina telah memenuhi standar internasional yang menjadi acuan dalam industri penerbangan global. Dengan langkah ini, diharapkan industri penerbangan Indonesia dapat segera beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.



