Chapnews – Nasional – Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda Metro Jaya) berhasil mengamankan 1.240 orang terkait kerusuhan dalam serangkaian aksi demonstrasi di Jakarta. Dari jumlah tersebut, sepuluh orang telah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan anarkis yang mereka lakukan. Informasi ini dihimpun chapnews.id dari rilis resmi pihak kepolisian.
Pengamanan tersebut dilakukan dalam beberapa gelombang. Pada aksi demo 25 Agustus, tercatat 357 orang diamankan. Angka ini meningkat drastis pada 28-29 Agustus, dengan 814 orang yang berhasil ditangkap. Sementara itu, pada 31 Agustus, polisi mengamankan 69 orang lagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa dari total 1.240 orang yang diamankan, sebanyak 1.113 orang telah dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan. "Namun, sepuluh orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas berbagai pelanggaran hukum yang mereka lakukan," tegas Ade Ary dalam keterangan persnya, Senin (1/9). Sembilan tersangka telah ditahan, sementara satu orang lainnya masih dalam pengejaran pihak berwajib.
Lebih lanjut, Ade Ary mengungkapkan bahwa polisi menerima sembilan laporan pidana terkait kerusuhan tersebut. Selain itu, hasil pemeriksaan medis juga menunjukkan 22 orang terindikasi positif mengonsumsi narkoba. Rinciannya, 14 orang positif menggunakan sabu, tiga orang positif ganja, dan lima orang positif benzodiazepine.
Awalnya, aksi demonstrasi tersebut berlangsung damai, diikuti oleh mahasiswa, pelajar, dan elemen masyarakat lainnya yang menyuarakan aspirasi terkait isu nasional. Namun, situasi berubah menjadi anarkis setelah diduga disusupi oleh provokator. Kerusuhan mengakibatkan kerusakan fasilitas umum seperti halte TransJakarta, pagar pembatas jalan, dan kendaraan dinas Polri. Tidak hanya itu, sejumlah polisi juga mengalami luka-luka akibat lemparan batu dan bom molotov. Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap dalang di balik kerusuhan tersebut.
