Chapnews – Nasional – Tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang menewaskan lima santri, mendorong Menteri Agama (Menag) untuk mengambil langkah tegas. Nasaruddin Umar berencana menyusun aturan khusus terkait standar bangunan pondok pesantren dan madrasah di seluruh Indonesia.
Menag Nasaruddin menyatakan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap bangunan pondok pesantren, madrasah, hingga rumah ibadah. Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. "Kita akan lakukan evaluasi bangunan pondok pesantren yang berpotensi menimbulkan musibah," tegasnya usai menghadiri acara di Wajo, Sulawesi Selatan.

Untuk merumuskan kebijakan yang tepat, Menag akan menggandeng para ahli pembangunan. Pertemuan dengan berbagai pihak terkait akan segera digelar untuk membahas standar teknis yang harus dipenuhi dalam pembangunan gedung. "Sesegera mungkin akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait karena kami bukan ahli bangunan. Nanti kami akan bekerja sama dengan pihak terkait," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar, menyoroti praktik pembangunan gedung pondok pesantren yang kerap melibatkan santri. Menurutnya, hal ini perlu diubah. Cak Imin menekankan pentingnya melibatkan tim teknisi dan ahli dalam setiap pembangunan.
"Itulah keprihatinan kita, nanti harus kita ubah semua pola kepada pesantren, tidak boleh membangun sendiri harus ada tim teknisi," kata Cak Imin saat meninjau lokasi kejadian. Ia menambahkan, gotong royong membangun fasilitas pondok pesantren tetap diperbolehkan, asalkan sesuai dengan keilmuan dan kalkulasi teknik.
Pemerintah, lanjut Cak Imin, sepakat untuk memberikan bantuan teknis dalam pembangunan gedung di pesantren. Rekomendasi ini akan dikoordinasikan dengan Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Sebagai bentuk kepedulian, Cak Imin juga menyerahkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk Ponpes Al Khoziny. Informasi ini dilansir dari chapnews.id.



