Chapnews – Nasional – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Identifikasi dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan forensik yang mendalam di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Khusnan, menjelaskan bahwa identifikasi kedua jenazah ini menggunakan metode ilmiah yang meliputi pemeriksaan gigi, medis, dan pencocokan properti pribadi yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua jenazah," ujar Kombes Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (5/10) malam.
Korban pertama yang teridentifikasi adalah Nurudin, seorang santri laki-laki berusia 13 tahun asal Karang Gayam, Blega, Bangkalan. Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan gigi, data medis, serta barang-barang milik korban yang ditemukan di antara reruntuhan.
Jenazah kedua teridentifikasi sebagai Ahmad Rijalul Haq, seorang santri laki-laki berusia 16 tahun, warga Jalan Dakuan Baru 1 Nomor 57, Surabaya. Identifikasi dilakukan melalui pencocokan gigi, medis, properti, serta sidik jari yang sesuai dengan data keluarga korban.
Hingga saat ini, total 45 kantong jenazah telah dikirim ke RS Bhayangkara Surabaya. Dari jumlah tersebut, delapan korban telah berhasil diidentifikasi sebelumnya, ditambah dua jenazah yang baru diumumkan. Selain itu, tim DVI juga masih menangani empat kantong berisi bagian tubuh (body part) yang akan terus diperiksa untuk memastikan identitas para korban lainnya.
Per Senin (6/10), total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 158 orang, dengan rincian 104 selamat, 54 meninggal dunia (termasuk lima potongan tubuh), dan sembilan orang masih dalam pencarian. Jumlah korban masih berpotensi bertambah mengingat potongan tubuh yang dievakuasi belum teridentifikasi secara pasti.
Seperti yang diberitakan chapnews.id sebelumnya, gedung tiga lantai yang juga berfungsi sebagai musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9) sore. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.



