Chapnews – Nasional – Tim SAR gabungan terus memacu penyelesaian evakuasi korban dan puing reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. BNPB menargetkan seluruh operasi dapat dirampungkan selambat-lambatnya Senin malam (6/10), setelah proses pembersihan mencapai 80 persen.
Kolonel Inf Hery Setiono, Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, mengungkapkan bahwa hingga Minggu (5/10), fokus utama adalah menuntaskan sektor selatan yang menjadi area terberat. Reruntuhan di sektor ini menimpa bangunan lama yang kondisinya sudah miring, sehingga memerlukan teknik khusus dan kehati-hatian ekstra dalam proses pembersihan.

Tim SAR harus melakukan pemotongan puing secara cermat dengan sistem penopangan untuk mencegah bangunan lama roboh. "Jika kita asal tarik atau hancurkan, bangunan lama yang menyambung pada struktur ini bisa roboh kembali," jelas Hery.
Hingga Minggu malam, total korban yang ditemukan mencapai 157 orang, dengan rincian 104 selamat dan 53 meninggal dunia. Lima jenazah ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan 10 orang yang dilaporkan hilang, dengan tantangan tambahan berupa identifikasi potongan tubuh yang dievakuasi.
Insiden ambruknya gedung tiga lantai, termasuk musala, di asrama putra Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin sore (29/9) saat ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah. Proses evakuasi terus diupayakan semaksimal mungkin agar seluruh korban dapat ditemukan dan keluarga dapat segera mendapatkan kepastian. chapnews.id akan terus memberikan perkembangan terbaru terkait tragedi ini.



