Chapnews – Nasional – Penyelidikan kasus ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo terus bergulir. Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 17 saksi terkait tragedi yang menelan puluhan korban jiwa tersebut. Pemeriksaan intensif ini dilakukan oleh tim gabungan dari Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jatim.
"Langkah-langkah pemeriksaan telah kami lakukan, kurang lebih 17 saksi. Namun, jumlah ini tentu akan terus berkembang seiring pendalaman kasus," ujar Nanang di RS Bhayangkara Polda Jatim, Rabu (8/10) malam.
Fokus penyelidikan kini mengarah pada pihak pengurus Ponpes Al Khoziny. Nanang menegaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil dan meminta keterangan dari mereka yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pesantren tersebut.
Selain itu, polisi juga melibatkan sejumlah ahli, termasuk ahli bangunan, konstruksi, dan teknik sipil, untuk mengungkap penyebab pasti ambruknya gedung. Dugaan sementara mengarah pada kegagalan konstruksi.
"Kami akan meminta keterangan resmi dari para ahli untuk menganalisis penyebab pasti kegagalan konstruksi," imbuhnya.
Tak hanya itu, ahli hukum pidana juga akan dimintai pendapat untuk memperkuat unsur-unsur pidana dalam kasus ini. Rencananya, hari ini akan dilakukan gelar perkara untuk meningkatkan status kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, gedung tiga lantai di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore, saat ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjamaah. Hingga akhir pencarian, Basarnas mencatat total 171 korban, dengan 67 di antaranya meninggal dunia. Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 34 jenazah.
