Chapnews – Ekonomi – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali membara setelah Presiden Donald Trump mengumumkan potensi pengenaan tarif hingga 100% untuk semua barang impor dari Negeri Tirai Bambu. Langkah agresif ini memicu kekhawatiran akan kembalinya perang dagang yang sempat mereda di awal tahun.
Keputusan kontroversial Trump ini merupakan respons terhadap kebijakan China yang memperketat kontrol ekspor logam tanah jarang, komoditas vital bagi industri teknologi global. Trump menilai langkah China "sangat, sangat buruk" meskipun tidak secara spesifik menargetkan AS.

Berikut adalah sejumlah fakta penting terkait eskalasi tensi perdagangan AS-China:
-
Logam Tanah Jarang Jadi Pemicu: Kebijakan Trump dipicu oleh dominasi China dalam pasar logam tanah jarang, yang merupakan komponen krusial dalam manufaktur teknologi modern.
-
Perang Dagang Jilid 2 di Depan Mata: Para analis memperingatkan bahwa pembatasan ekspor perangkat lunak AS ke China dapat menjadi pukulan telak bagi sektor teknologi China, termasuk komputasi awan dan kecerdasan buatan.
-
Saham Teknologi Berguguran: Pasar saham AS, khususnya saham-saham teknologi raksasa seperti Amazon, Tesla, Nvidia, dan Advanced Micro Devices, mengalami penurunan tajam akibat kebijakan Trump.
-
Pasar Terkejut: Langkah terbaru Trump ini mengejutkan pasar dan memperburuk hubungan yang sudah tegang antara dua ekonomi terbesar dunia. Indeks saham utama AS mengalami penurunan signifikan, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan harian terbesar sejak April.
-
Volatilitas Pasar Meningkat: Kepala Strategi Pasar Carson Group, Ryan Detrick, menyatakan bahwa pengumuman Trump yang tiba-tiba memicu volatilitas ekstrem di pasar.
-
Pertemuan Tingkat Tinggi Terancam Batal: Trump bahkan mengisyaratkan kemungkinan pembatalan pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping, yang sebelumnya dijadwalkan di Korea Selatan.
Eskalasi tensi perdagangan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekonomi global dan stabilitas pasar keuangan. Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan situasi ini dengan seksama.



