Ads - After Header

Wakil Rakyat Ngaku Mau Rampok Uang Negara!

Ahmad Dewatara

Wakil Rakyat Ngaku Mau Rampok Uang Negara!

Chapnews – Nasional – Anggota DPRD Gorontalo dari PDI Perjuangan, Wahyudin Moridu, berada di ujung tanduk. Pernyataan kontroversialnya dalam sebuah video yang viral di media sosial, di mana ia terang-terangan mengaku ingin merampok uang negara, berpotensi membuatnya kehilangan kursi dan kartu keanggotaan partai.

Juru Bicara PDI Perjuangan, Guntur Romli, menyatakan bahwa kasus ini telah masuk dalam evaluasi internal partai. "Sudah masuk evaluasi, termasuk pelanggaran berat, ancaman sanksi pemecatan," tegas Guntur kepada chapnews.id, Jumat (19/9) malam. Video berdurasi 1 menit 5 detik itu memperlihatkan Wahyudin, yang saat itu tengah dalam perjalanan dinas ke Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan, "Hari ini kita menuju ke Makassar, menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kan. Kita habiskan saja. Biar negara ini semakin miskin," sambil tertawa.

Wakil Rakyat Ngaku Mau Rampok Uang Negara!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Setelah video tersebut menjadi perbincangan hangat di dunia maya, Wahyudin langsung menyampaikan permohonan maaf melalui akun media sosialnya. Ia mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatannya yang dinilai tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik. "Apa pun yang saya lakukan di video itu saya akui salah dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik. Atas kejadian ini saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada seluruh rakyat Gorontalo," tulisnya. Ia juga kembali meminta maaf dalam klarifikasi terpisah, mengatakan bahwa saat merekam video tersebut ia didampingi istrinya.

Sementara itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo telah melakukan klarifikasi. Ketua BK, Fikram Salilama, mengungkapkan bahwa Wahyudin mengaku berada di bawah pengaruh minuman keras saat kejadian. "Yang bersangkutan menyampaikan kalau dari tadi malam, dia minum-minuman keras sampai besok paginya, itu ke bandara masih dalam keadaan kondisi tidak sadar, artinya dalam keadaan mabuk," jelas Fikram kepada wartawan, Jumat (19/9). Lebih lanjut, Fikram menambahkan bahwa Wahyudin mengaku tidak menyadari ucapannya dan tidak mengetahui bahwa dirinya direkam. Meskipun informasi ini seharusnya dirahasiakan, BK mengungkapkannya ke publik atas persetujuan Wahyudin sendiri. Nasib politik Wahyudin Moridu kini berada di tangan PDI Perjuangan dan publik Gorontalo.

Also Read

Bagikan:

Ahmad Dewatara

Ahmad Dewatara

kontributor di ChapNews yang berfokus pada liputan dan analisis Olahraga. Ia secara rutin menyajikan berita terkini, ulasan pertandingan, dan spekulasi transfer di dunia sepak bola global maupun nasional, memberikan pandangan yang tajam bagi para penggemar olahraga.

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer