Satu dari 12 Rekomendasi Seminar, Syekh Abdurrauf As-Singkili di Usulkan sebagai Pahlawan Nasional

0
507
Advertisement

Chapnews.id, Aceh Singkil – Pada tanggal 22 Desember 2021 lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Singkil telah melaksanakan Seminar Syekh Abdurrauh As-Singkili di Gedung Seni Budaya Pulo Sarok Aceh Singkil.

Seminar Syekh Abdurrauf As-Singkili itu melibatkan 80 peserta dan 5 narasumber yang didatangkan dari 2 Kampus terbaik di Aceh.

Narasumber itu adalah: Drs. H. Muadz Vohry, MM dengan materi, “Menyingkap tabir kehidupan Syekh Abdurrauf As-Singkily.

Advertisement

Dr. H. Damanhuri Basyir, MA, dengan materi, Karya-karya fenomenal Syekh Abdurrauf As-Singkily.

Dr. Misbah Limbong, M. Ag, dengan materi, Syekh Abdurrauf ulama besar dan kualitas intelektualnya.

Dan Prof. DR. Misri A Muchsin, M. Ag, dengan materi, Syekh Abdurrauf As-Singkily dalam membuka jaringan ulama nusantara di dunia, Sedangkan Prof. DR. Husaini Ibrahim, dengan materi, peran Syekh Abdurrauf As-Singkily dalam membentuk tradisi ke Aceh.

Dari Seminar yang digalakkan Disdikbud itu kini telah menghasilkan 12 rekomendasi dan dituangkan dalam buku Kilas Balik Pemikiran Dan Kiprah Syekh Abdurrauf As-Singkili

12 poin rekomdasi itu diantaraanya, Perlu penyusunan buku referensi dan bahan ajar tentang Syekh Abdurrauf As-Singkil yang isinya ‘versi Aceh Singkil untuk kurikulum muatan lokal.

Membangun akses jalan dan sarana prasarana lainnya serta memugar makam atau komplek makam keluarga Syekh Abdurrauf As-Singkili yang berada di Desa Tanjung Mas, Simpang Kanan.

Mengumpulkan, menyelusuri, dan menggandakan kitab-kitab (buku) karya Syekh Abdurrauf As-Singkili kemudian membagikannya pada perpustakaan sekolah, madrasah, dan pesantren, serta masyarakat.

Mendirikan tugu titik nol penggunaan bahasa Melayu pertama kali dalam menerjemahkan Al-Quran di Aceh Singkil.

Mengusulkan Syekh Abdurrauf As-Singkili sebagai pahlawan nasional atau gelar tertinggi lainnya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku di Republik Indonesia.

Membangun museum Syekh Abdurrauf As-Singkili di Aceh Singkil. Kemudian Melaksanakan Haul Syekh Abdurrauf As-Singkili.

Mengubah nama Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi Universitas Syekh Abdurrauf As-Singkili.

Membangun rumah singgah bagi penziarah dari Aceh Singkil di kompleks makam Syekh Abdurrauf As-Singkili Banda Aceh.

Mempelajari, menelaah, dan mengadopsi pikiran-pikiran dan ajaran Syekh Abdurrauf As-Singkili kemudian diaplikasikan atau diterapkan dalam pembangunan kehidupan budaya, adat istiadat, sosial, dan kemasyarakatan di Aceh Singkil.

Perlu pembinaan kader ulama yang berkarakter Abdurrauf yang dilakukan secara serius dan simultan di Aceh Singkil.

Dan terakhir perlu pengadaan, penyebaran, penempelan foto Syekh Abdurrauf As-Singkili di sekolah, madrasah, pesantren, dan kantor-kantor pemerintah di Aceh Singkil. mencantumkan tulisan di bawa foto: “Syekh Abdurrauf lahir di Suro, Aceh Singkil Tahun 1592 M dan wafat di Syiah Kuala- Banda Aceh tahun 1695 M.Pernah menjadi Mufti Agung atau Qadhi Malikul Adil di Kerajaan Aceh Darussalam-Banda Aceh dan sosok ulama pertama kali menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Melayu serta menulis sejumlah kitab.

12 poin rekomendasi itu adalah dari hasil masukkan yang di godok dari Seminar kemarin,”ujar Kadisdikbud Aceh Singkil Khalilullah usai dilaksanakannya Fokus Group Discussion (FGD) dan Launching Buku Kilas Balik Pemikiran Dan Kiprah Syekh Abdurrauf As-Singkili di Ooprom kantor Bupati, Selasa (15/3/2022).

Pada bagian lain, Khalilullah menyampaiakn, tujuan FGD dan Launching Buku Kilas Balik Pemikiran Dan Kiprah Syekh Abdurrauf As-Singkili dilaksanakan guna mewujudkan langkah-langkah dari hasil 12 rekomendasi itu. Karena rekomendasi ini harus mesti tindaklanjuti.

“Untuk itu kita akan segera menargetkan pada tahun ini, dan tahun-tahun akan datang “pungkasnya (Saidi)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini