Chapnews – Nasional – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperpanjang Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap potensi hujan dengan intensitas tinggi yang diperkirakan masih akan melanda Jabar hingga akhir Oktober 2025.
BNPB menjelaskan bahwa perpanjangan OMC ini bertujuan untuk mendistribusikan curah hujan secara merata, sehingga mengurangi risiko terjadinya hujan ekstrem di wilayah daratan. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang sering terjadi saat musim hujan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa operasi modifikasi cuaca ini dilakukan untuk menjaga agar curah hujan di Jawa Barat tidak melebihi batas normal. "Hingga hari ini, BNPB masih melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk wilayah Jawa Barat. Operasi ini dilakukan guna menjaga agar curah hujan tidak melampaui batas normal," ujarnya di Jakarta, Senin (27/10).
Keputusan perpanjangan OMC ini didasarkan pada hasil analisis prakiraan cuaca mingguan yang menunjukkan adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat pada pekan kelima Oktober. Analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengkonfirmasi bahwa wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung Raya termasuk dalam kategori risiko tinggi.
Sebelumnya, operasi modifikasi cuaca juga telah dilakukan di Jawa Tengah sejak Sabtu (25/10). Dalam dua hari pelaksanaan, tim telah melakukan sembilan sorti penyemaian dengan total waktu terbang mencapai 16 jam 29 menit. Sebanyak 5 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 4 ton Kalsium Oksida (CaO) telah digunakan dalam operasi tersebut.
Di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Tengah, operasi difokuskan untuk mempercepat pengeringan area yang masih tergenang akibat hujan lebat beberapa hari sebelumnya. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat di sektor pertanian dan transportasi.
BNPB menegaskan bahwa operasi modifikasi cuaca merupakan langkah antisipatif yang dilakukan pemerintah untuk melindungi keselamatan masyarakat dan menjaga stabilitas lingkungan selama periode cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal November.
Abdul Muhari mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa peralihan musim. "Kami mengingatkan warga untuk menyiapkan tas siaga bencana dan selalu memantau informasi resmi dari BNPB, BPBD, dan BMKG," pungkasnya.



