Ads - After Header

Masjid Berdaya: JK, Arsjad Gaungkan Perdamaian dari Roma!

Ahmad Dewatara

Masjid Berdaya: JK, Arsjad Gaungkan Perdamaian dari Roma!

Chapnews – Nasional – Tiga tokoh penting Indonesia, Arsjad Rasjid, Jusuf Kalla, dan Nasaruddin Umar, lantang menyuarakan peran vital masjid dalam mengatasi ketimpangan ekonomi dan mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini disampaikan dalam forum daring "Peace-International Meeting for Peace 2025" yang berlangsung di Roma, Italia.

Arsjad Rasjid, Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Dewan Masjid Indonesia (DMI), menyoroti bahwa ketimpangan ekonomi adalah akar dari berbagai konflik. "Ekonomi tanpa kemanusiaan adalah bentuk konflik tersembunyi," tegasnya, seperti dikutip chapnews.id dari Antara. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus berlandaskan kemanusiaan dan solidaritas sosial.

 Masjid Berdaya: JK, Arsjad Gaungkan Perdamaian dari Roma!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Mantan Ketua Umum KADIN ini juga menyerukan agar dunia usaha berperan aktif dalam menciptakan solusi kemanusiaan dan perdamaian global. Menurutnya, kemakmuran sejati hanya akan terwujud jika manusia dan perdamaian menjadi prioritas utama. Arsjad juga menyoroti pentingnya investasi pada generasi muda, yang seringkali menjadi korban utama perang dan kemiskinan.

Dalam kesempatan tersebut, Arsjad memperkenalkan peran DMI yang menaungi lebih dari 800 ribu masjid di seluruh Indonesia. Ia menyinggung inisiatif Rumah Wirausaha Masjid, yang bertujuan mengubah masjid menjadi pusat kewirausahaan dan ekonomi komunitas. "DMI mengubah masjid jadi pusat ekonomi komunitas sekaligus tempat anak muda belajar keterampilan digital, perempuan mengembangkan usaha, dan nilai iman diterjemahkan menjadi produktivitas," jelasnya.

Senada dengan Arsjad, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI yang juga Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla (JK), menekankan bahwa masjid harus menjadi pusat pembinaan moral dan sosial umat. "Masjid tidak boleh hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang sosial yang menumbuhkan keadaban dan solidaritas kemanusiaan," ujarnya. JK juga menegaskan bahwa perdamaian adalah keberanian untuk memilih dialog dan solidaritas daripada konflik.

Sementara itu, Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengingatkan tentang bahaya politisasi agama yang dapat mengancam perdamaian. Menurutnya, penyalahgunaan agama adalah ancaman terbesar, bukan agama itu sendiri. Ia mengajak dunia untuk meneladani Indonesia sebagai ‘laboratorium kerukunan’, di mana umat beragama hidup berdampingan secara harmonis.

"Keberagaman Indonesia adalah warisan spiritual yang dapat dibagikan kepada dunia," pungkasnya. International Meeting for Peace 2025 merupakan forum penting yang mempertemukan tokoh-tokoh dunia lintas agama dan budaya untuk membahas solusi perdamaian global di tengah meningkatnya konflik dan ekstremisme.

Also Read

Bagikan:

Ahmad Dewatara

Ahmad Dewatara

kontributor di ChapNews yang berfokus pada liputan dan analisis Olahraga. Ia secara rutin menyajikan berita terkini, ulasan pertandingan, dan spekulasi transfer di dunia sepak bola global maupun nasional, memberikan pandangan yang tajam bagi para penggemar olahraga.

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer