Chapnews – Nasional – Kenangan pilu masih membekas di benak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang masa-masa sulit yang dialami keluarganya setelah kepergian sang ibunda tercinta, Ani Yudhoyono, pada 1 Juni 2019 silam. AHY menggambarkan suasana di Cikeas kala itu bagaikan "gelap" selama dua tahun akibat duka mendalam yang menyelimuti.
Pernyataan tersebut disampaikan AHY saat menghadiri peluncuran buku "The Mentor: 9 Purnama di Sisi SBY" karya Merry Riana di Jakarta, Senin (3/11). AHY menuturkan bahwa Cikeas yang dulunya dikenal sebagai salah satu pusat kekuatan politik di Indonesia, seolah kehilangan auranya setelah kepergian Ani Yudhoyono.

"Kami menjadi saksi dua tahun gelap, Cikeas gelap seperti hilang auranya," ungkap AHY, seperti dikutip chapnews.id. "Dulu menjadi salah satu pusat kekuatan politik di Indonesia. Dua tahun itu gelap rasanya. Kami semua terpukul, tapi lebih sedih melihat SBY yang begitu terpukul," lanjutnya.
Namun, di tengah kesedihan yang mendalam, AHY mengungkapkan kekagumannya terhadap sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mampu bangkit dan menemukan sumber kebahagiaan baru. SBY disebut berhasil melalui masa-masa sulit dengan menyalurkan diri melalui seni melukis, menulis puisi, dan menciptakan lagu.
"Happiness is something to fight for. It’s not given. Kebahagiaan itu harus diperjuangkan. Jangan berharap orang lain membuat kita bahagia, nanti kita bisa kecewa. Pak SBY pandai menata hati," ujar AHY. "Tapi Tuhan kembali menuntun, dan beliau pas untuk menata hati, melalui itu semua, dan bukan hanya bisa melewati masa-masa sedih."
AHY juga memuji transformasi yang dilakukan SBY setelah kepergian Ani Yudhoyono. "Bukan hanya bangkit, beliau bisa berlakukan transformasi yang tidak banyak dilakukan, yang tidak banyak bisa dilakukan oleh orang lain," imbuhnya.
Seperti diketahui, Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura. Selama masa perawatan, SBY selalu setia mendampingi sang istri tercinta. Kepergian Ani Yudhoyono meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia.
					


