Chapnews – Ekonomi – Pemerintah terus mendorong pembangunan rumah subsidi untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satu program andalan adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang direncanakan dimulai awal tahun 2025. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruarar Sirait, menyatakan harapannya agar program FLPP segera berjalan di awal tahun depan. Informasi ini didapat chapnews.id dari keterangan resmi Kementerian PUPR pada Senin (23/12/2024), setelah berkoordinasi dengan Realestat Indonesia (REI).
Berikut lima fakta penting seputar rumah subsidi dan FLPP di tahun 2025:
-
FLPP sebagai Penggerak Ekonomi: Penyaluran KPR FLPP diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, khususnya sektor properti. Berbagai kebijakan pendukung seperti pembebasan Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pembebasan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dan percepatan penerbitan PBG dari 45 hari menjadi 10 hari, diharapkan akan semakin meningkatkan daya tarik rumah subsidi. "Industri properti melibatkan banyak sektor, mulai dari material bangunan hingga tenaga kerja," ujar Menteri Sirait.
-
Angsuran Ringan untuk MBR: KPR FLPP menawarkan angsuran ringan dan bunga tetap selama masa tenor, memberikan kesempatan bagi MBR untuk memiliki rumah dengan kualitas baik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. "Dampaknya akan sangat luas, kita menggerakkan perekonomian melalui program rumah subsidi ini," tambah Menteri Sirait.
-
FLPP Dimulai Awal 2025: Kementerian PUPR tengah fokus mendorong pembangunan rumah subsidi dan memperhatikan usulan dari pengembang agar kuota KPR FLPP dimulai sejak awal tahun 2025. Banyak rumah subsidi yang telah dibangun namun terhambat akad kredit karena kuota FLPP habis. Kementerian PUPR berencana mengirimkan data rumah subsidi yang telah diverifikasi ke Kementerian Keuangan pada 31 Desember 2024 sebagai dasar penentuan kuota FLPP.
-
Ketersediaan Rumah Subsidi: Data yang dikumpulkan dari asosiasi pengembang akan memastikan ketersediaan rumah subsidi yang siap ditempati. Verifikasi lapangan dilakukan untuk memastikan akurasi data dan kesiapan rumah untuk disalurkan melalui program FLPP.
-
Sinergi Pemerintah dan Pengembang: Kerja sama antara pemerintah dan asosiasi pengembang, seperti REI, sangat krusial dalam keberhasilan program rumah subsidi. Koordinasi yang baik memastikan ketersediaan rumah dan akses pembiayaan yang mudah bagi MBR.
Program FLPP diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor properti dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesibilitas kepemilikan rumah bagi seluruh lapisan masyarakat.