Chapnews – Ekonomi – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyiapkan amunisi sebesar Rp2,5 triliun untuk program pembelian kembali saham (buyback). Dana segar ini disiapkan hingga Maret 2026 mendatang, sebagai bagian dari strategi perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Direktur Finance & Strategy Bank BRI, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari, mengungkapkan bahwa alokasi dana buyback ini merupakan hasil restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 11 Maret 2025. Dari total anggaran Rp3 triliun yang disetujui, sekitar Rp500 miliar telah direalisasikan hingga Oktober 2025.

"Pada RUPST 24 Maret 2025, kami mendapatkan lampu hijau untuk melakukan buyback dalam periode 12 bulan sejak persetujuan tersebut, dengan anggaran sekitar Rp3 triliun," jelas Vivi dalam Paparan Kinerja BBRI Kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).
Meskipun dana buyback masih tersedia cukup besar, Vivi belum memberikan kepastian mengenai waktu pelaksanaan buyback selanjutnya. Menurutnya, BRI akan terus memantau pergerakan harga saham perseroan sebelum mengambil keputusan.
"Saat ini kami masih memiliki budget Rp2,5 triliun yang tentunya dapat kami pakai sesegera mungkin. Kami melihat situasi pergerakan harga saham BRI saat ini memang undervalue," imbuhnya. Langkah buyback ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pasar dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap kinerja BBRI.


