Chapnews – Nasional – Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumatera Utara, terus memakan korban. Data terbaru menunjukkan total 95 siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti pada Rabu (15/10).
Dinas Kesehatan Toba mencatat puluhan siswa dirawat di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Laguboti, RS HKBP Balige, dan RSUD Porsea. Sebagian besar korban telah dipulangkan, namun beberapa masih menjalani perawatan intensif dan observasi.
Menyikapi kejadian ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) bergerak cepat. Dinas Kesehatan Sumut telah menerjunkan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. "Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai kejadian tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy.
Faisal menambahkan, sampel muntahan korban telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat Sumut, sementara sampel makanan diperiksa di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan. Operasional SPPG penyedia makanan dihentikan sementara sampai hasil pemeriksaan keluar.
Pemprov Sumut juga mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG di Sumut sebagai jaminan keamanan pangan. Kadinkes Toba Freddi Seventry Sibarani memastikan SPPG bertanggung jawab atas biaya perawatan seluruh korban keracunan.
Menu MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan terdiri dari ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka. Hasil pemeriksaan awal mengindikasikan semangka yang disajikan sudah berlendir. Tim gabungan terus melakukan penjemputan siswa yang menunjukkan gejala keracunan meski sudah pulang ke rumah.
