Chapnews – Ekonomi – Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluncurkan layanan pengaduan langsung via WhatsApp bernama "Lapor Pak Amran," dengan nomor 082311109390. Inisiatif ini meniru langkah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang telah sukses dengan kanal pengaduan terkait pajak dan bea cukai.
Layanan "Lapor Pak Amran" ini ditujukan khusus bagi petani dan kelompok tani di seluruh Indonesia. Mereka dapat melaporkan segala bentuk penyimpangan harga pupuk yang terjadi di lapangan langsung kepada Mentan Amran.

Mentan Amran menegaskan bahwa langkah ini merupakan respons cepat pemerintah dalam memberantas praktik kecurangan dalam distribusi pupuk bersubsidi. "Seluruh petani di Indonesia, silakan melapor. Identitas pelapor akan kami jaga kerahasiaannya. Jika ada penyimpangan seperti pupuk palsu atau harga yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), kami akan tindak tegas," ujar Mentan Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Program "Lapor Pak Amran" akan ditangani langsung oleh Mentan Amran bersama tim pengawasan Kementan. Kanal ini diharapkan menjadi sarana efektif untuk memperkuat pengawasan di lapangan dan mempercepat respons terhadap laporan dari masyarakat.
"Nomor ini saya pegang sendiri, dan akan langsung ditindaklanjuti. Saatnya kita perangi mafia, koruptor, dan semua pihak yang merugikan sektor pertanian. Kita harus melindungi 160 juta petani Indonesia. Jika ada yang bermain-main, akan kami tindak tegas," tegas Mentan Amran.
Mentan Amran meminta agar laporan yang disampaikan harus detail, mencakup jenis pelanggaran, alamat kios pengecer atau distributor yang melakukan pelanggaran, serta jenis pupuk yang harganya tidak sesuai dengan ketentuan HET.
"Tolong detailkan alamat kiosnya, kemudian pupuk jenis apa yang harganya dinaikkan tidak sesuai HET yang telah diturunkan 20 persen oleh pemerintah. Kami akan cek dan tindak," pungkasnya. chapnews.id
 
					


