Chapnews – Nasional – Ratusan siswa di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh sekolah. Kejadian ini sontak membuat geger dunia pendidikan di wilayah tersebut.
Sebanyak 662 siswa dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, dan diare. Dinas Kesehatan Gunungkidul bergerak cepat melakukan investigasi dan memberikan penanganan medis kepada para siswa yang terdampak.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, sebagian besar siswa mulai merasakan gejala pada dini hari dan tetap masuk sekolah pada hari Rabu (29/10). "Rata-rata keluhannya mual, pusing, diare," ujarnya kepada chapnews.id.
Puluhan siswa SMKN 1 Saptosari sempat mendapatkan perawatan di puskesmas setempat, dan satu siswa dirujuk ke rumah sakit. Bahkan, beberapa guru juga mengalami diare setelah mencicipi hidangan MBG tersebut. Di SMPN 1 Saptosari, 24 siswa mendapatkan penanganan di RSUD, dengan satu siswa harus menjalani rawat inap.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan telah mengambil sampel makanan MBG yang terdiri dari nasi, gulai ayam, tahu goreng, dan melon, serta sampel muntahan dan feses siswa untuk diuji laboratorium. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti, juga telah meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan yang menjadi penyedia makanan MBG.
Operasional dapur MBG tersebut telah dihentikan sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN) karena belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pusat, yang berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.



