Ads - After Header

Semarang Dikepung Banjir, Rekayasa Cuaca Dikerahkan!

Ahmad Dewatara

Semarang Dikepung Banjir, Rekayasa Cuaca Dikerahkan!

Chapnews – Nasional – Banjir yang melanda Kota Semarang selama enam hari terakhir telah memicu respons cepat dari pemerintah daerah. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk melakukan rekayasa cuaca. Upaya ini dilakukan sebagai langkah mengatasi banjir yang telah merenggut dua korban jiwa.

Langkah rekayasa cuaca dinilai penting mengingat intensitas hujan yang tinggi terus mengguyur wilayah Semarang, Demak, dan sekitarnya. Selain upaya jangka pendek ini, pemerintah juga tengah mengerjakan proyek tanggul laut (giant sea wall) yang menghubungkan Semarang-Demak, serta pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan. Diharapkan, proyek-proyek ini dapat rampung pada awal tahun 2026 dan memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah banjir di Semarang.

 Semarang Dikepung Banjir, Rekayasa Cuaca Dikerahkan!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Camat Genuk, Pranyoto, menjelaskan bahwa banjir di wilayahnya telah memasuki hari keenam, dengan Kelurahan Gebangsari, Genuksari, Muktiharjo Lor, Terboyo Wetan, dan Trimulyo menjadi wilayah terdampak. Titik genangan tertinggi mencapai 80 cm di depan RSI Sultan Agung. Sebanyak 27 pompa disebar di berbagai sungai, termasuk Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, dan belakang Terminal Terboyo, untuk mempercepat penyurutan air.

Kondisi banjir di jalur Pantura Kaligawe, Semarang, dilaporkan mulai surut. Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, mengatakan ketinggian air di depan RSI Sultan Agung telah surut hingga 30 cm, memungkinkan pengendara motor melintas. Meskipun demikian, ia mengimbau pengendara untuk berhati-hati karena banyak lubang di jalan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, menambahkan bahwa seluruh pompa telah dioptimalkan untuk menyedot air banjir. Pompa-pompa tersebut beroperasi di empat titik utama, yaitu Rumah Pompa Sringin, daerah Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengingatkan seluruh jajarannya dan masyarakat untuk terus bersiaga menghadapi banjir hingga Februari 2026, seiring perkiraan curah hujan yang masih tinggi. Ia menekankan bahwa pompa menjadi faktor kunci dalam penanganan banjir, meskipun masih ada kendala teknis di lapangan.

Banjir yang melanda Kota Semarang sejak Rabu (22/10) telah berdampak pada 38.180 jiwa, dengan 4.265 jiwa berasal dari Kecamatan Genuk dan 33.915 jiwa dari Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Selain itu, banjir juga menyebabkan dua warga meninggal dunia, satu di antaranya adalah pekerja yang membersihkan sampah di kolam retensi, dan satu lagi adalah anak kecil yang bermain di luapan air.

Also Read

Bagikan:

Ahmad Dewatara

Ahmad Dewatara

kontributor di ChapNews yang berfokus pada liputan dan analisis Olahraga. Ia secara rutin menyajikan berita terkini, ulasan pertandingan, dan spekulasi transfer di dunia sepak bola global maupun nasional, memberikan pandangan yang tajam bagi para penggemar olahraga.

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer