Chapnews – Nasional – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya pengkajian ulang terhadap rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto. Hal ini disampaikan di tengah ramainya perdebatan mengenai kelayakan Soeharto menerima gelar tersebut.
Puan menegaskan bahwa pemberian gelar pahlawan adalah hal yang serius dan memerlukan pertimbangan matang. "Karena ini penting, ya harus dicermati rekam jejaknya dari dari masa lalu sampai sekarang," ujarnya usai memimpin rapat paripurna pembukaan masa sidang II, Selasa (4/11). Ia menambahkan, pemerintah perlu meninjau kembali rekam jejak Soeharto secara komprehensif, dari masa lalu hingga saat ini.

Lebih lanjut, Puan juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan momentum yang tepat untuk memberikan gelar tersebut. Menurutnya, semua aspek terkait usulan ini harus dikaji secara cermat dan mendalam. "Karena juga penting bagaimana kemudian apakah hal tersebut memang sudah waktunya dan sudah perlu diberikan dan lain-lain sebagainya. Namun, ya hal itu tentu saja tentu harus dikaji dengan baik dan cermat," katanya.
Usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto memang menuai pro dan kontra. Soeharto sendiri termasuk dalam daftar 40 nama yang diusulkan sebagai pahlawan nasional dan telah diserahkan kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon. Namun, sejumlah pihak, seperti Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), menolak usulan tersebut dengan alasan bahwa hal itu merupakan pengkhianatan terhadap semangat reformasi.
Sementara itu, Juru Bicara Istana, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah mempelajari nama-nama yang diusulkan oleh Kementerian Sosial. "Nama pahlawan kami sudah menerima secara resmi dari Kemensos hasil dari Dewan Gelar dan Tanda Jasa. Sedang dipelajari oleh Bapak Presiden karena memang cukup banyak nama-nama yang diajukan," ujarnya, seperti dikutip chapnews.id, Jumat (31/10).



