Gempa Politik Guncang NU: Muktamar Luar Biasa Ancam Gus Yahya?

Gempa Politik Guncang NU: Muktamar Luar Biasa Ancam Gus Yahya?

Chapnews – Nasional – Wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) mengguncang kepemimpinan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU) menjadi aktor di balik desakan ini, mengangkat sejumlah isu yang dinilai sebagai pelanggaran AD/ART organisasi. Peran para kiai dalam meredam atau memperparah gejolak ini menjadi kunci, mengingat pengaruh mereka yang tersebar luas di berbagai pesantren.

Collab-Media-Network-banner-content (1)

Pengamat politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman, melihat gejolak ini sebagai sisa ketegangan Muktamar ke-34 NU, yang belum sepenuhnya mereda antara kubu Yahya dan Said Aqil Siradj. Konflik ini diperparah dengan pemecatan sejumlah tokoh NU oleh Yahya, termasuk Marzuki Mustamar yang memiliki basis massa kuat di Jawa Timur. Faktor Pilpres 2024 juga turut berperan, dengan perbedaan pilihan politik antara Yahya dan sejumlah kiai pendukung Anies-Muhaimin, berbeda dengan kubu PBNU yang cenderung ke Prabowo. Ketegangan dengan PKB dan kedekatan sebagian tokoh PBNU dengan Muhaimin Iskandar semakin memperumit situasi.

Gempa Politik Guncang NU: Muktamar Luar Biasa Ancam Gus Yahya?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Hal senada diungkapkan Wasisto Jati, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia menilai wacana penggantian ketua umum merupakan hal baru dalam sejarah NU, dipicu oleh ketidakpuasan sejumlah pihak yang merasa kepentingannya tak diakomodasi. Wasisto menekankan peran kiai dalam menentukan arah konflik, mengingatkan bahwa konflik belum tentu meluas ke akar rumput jika para kiai mampu melokalisirnya. Ia juga menyarankan pemerintah untuk tidak ikut campur kecuali konflik memasuki ranah hukum.

Kelompok pengusung MLB telah menggelar FGD pra-muktamar di Surabaya, dihadiri tokoh-tokoh yang didepak Yahya, seperti Marzuki Mustamar dan Abdussalam Shohib. Mereka mengklaim dukungan dari 100 pengurus NU di berbagai daerah, menuding Yahya melanggar AD/ART dengan mencopot pengurus daerah secara sewenang-wenang, termasuk PWNU Papua dan Bangka Belitung. Jakfar Shodiq dari Divisi Hukum dan Advokasi PO & MLB NU menyebut tindakan Yahya telah menjauhkan organisasi dari akar rumput.

PBNU merespon tudingan tersebut melalui Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, menganggap tudingan pelanggaran AD/ART kurang jelas dan menyebut MLB harus memenuhi syarat sesuai AD/ART. Kelompok pengusung MLB kini melakukan konsolidasi dengan sowan ke kiai sepuh, menjelang forum MLB NU yang direncanakan pada 20-21 Desember di Surabaya. Pertarungan politik di tubuh NU ini masih jauh dari kata selesai, dan masa depan kepemimpinan Gus Yahya masih menjadi tanda tanya besar.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar