Chapnews.id – Jelang duel sengit melawan Real Madrid di Mestalla, Sabtu (4/1) dini hari WIB, suasana di kubu Valencia memanas. Bukan karena tekanan laga, melainkan amarah suporter yang siap meledak. Performa Los Che yang jeblok dan ancaman degradasi ke Segunda Division musim depan telah memicu protes besar-besaran.
Meski Carlos Corberan telah ditunjuk sebagai pelatih baru, harap-harap cemas masih menyelimuti fans. Dua kemenangan di paruh pertama musim ini jelas tak cukup untuk meredam kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan Peter Lim, pemilik klub yang menjadi sasaran kemarahan.
Awalnya, kelompok suporter garis keras Libertad VCF menyerukan boikot laga melawan Madrid. Namun, rencana berubah. Alih-alih memboikot total, Libertad kini mengajak fans untuk mengosongkan Mestalla hingga menit ke-19 sebagai bentuk protes simbolis. Aksi ini bertujuan untuk menunjukkan skala kekecewaan terhadap kepemimpinan Lim yang dianggap gagal membawa Valencia ke jalur prestasi.
Jose Perez, pemimpin Libertad, menyatakan kepada Mundo Deportivo bahwa aksi ini merupakan ungkapan kekecewaan terhadap rezim Lim. Posisi Valencia di peringkat 19 klasemen sementara dan ancaman degradasi untuk pertama kalinya sejak 1986, menjadi pemicu utama protes tersebut. Mereka berharap aksi ini akan mendapat sorotan luas dan menjadi tekanan bagi pemilik klub. Chapnews.id akan terus memberikan update perkembangan situasi ini.
