Chapnews – Nasional – Polresta Malang Kota tengah menyelidiki laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter di Rumah Sakit Persada Malang terhadap pasiennya. Laporan resmi diterima Jumat (18/4) sore dari seorang perempuan asal Bandung, Jawa Barat, berinisial QAR. Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, membenarkan hal tersebut. Unit PPA Satreskrim Polresta Malang langsung melakukan pendalaman sejak Jumat malam.
"Kami telah menerima laporan dugaan pelecehan oleh oknum dokter di salah satu RS swasta di Kota Malang. Pemeriksaan langsung dilakukan, dan unit PPA melakukan pendalaman intensif," ujar Yudi, Sabtu (19/4).

Penyelidikan kini difokuskan pada pengumpulan bukti dan keterangan saksi. Pemanggilan saksi-saksi yang mengetahui, mendengar, atau melihat kejadian tersebut akan segera dilakukan. Kepolisian juga memberikan pendampingan psikologi kepada korban.
"Kami akan memanggil saksi dan mencari barang bukti untuk mendukung laporan dugaan pelecehan seksual. Korban juga mendapatkan pendampingan psikiater," tambah Yudi.
Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya korban lain. Mereka mengimbau kepada potensi korban lain untuk segera melapor. Peristiwa pelecehan seksual ini dilaporkan terjadi pada tahun 2022. Kuasa hukum korban, Satria Marwan, menyatakan laporan baru dibuat karena terduga pelaku, dokter berinisial AY, tidak menunjukkan itikad baik untuk mengakui perbuatannya dan menyerahkan diri.
"Dokter ini diharapkan menyerahkan diri, namun ternyata tidak. Maka kami terpaksa menempuh jalur hukum," jelas Satria di Mapolres Malang Kota, Jumat (18/4).
Rumah Sakit Persada sendiri telah melakukan investigasi internal dan proses etik. Sebagai langkah awal, dokter AY telah dinonaktifkan sementara dari seluruh pelayanan medis dan namanya dihapus dari daftar tenaga medis aktif. Dokter spesialis forensik sekaligus anggota Sub Komite Etik dan Disiplin Persada Hospital, Galih Endradita, menegaskan hal tersebut.
"Sikap sementara kami adalah menonaktifkan yang bersangkutan dari semua pelayanan di Persada," kata Galih dalam konferensi pers, Jumat (18/4).