Chapnews – Ekonomi – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, membuka tabir harga asli LPG 3 kilogram tanpa subsidi yang mencapai Rp42.750. Namun, subsidi pemerintah sebesar Rp30.000 membuat masyarakat hanya membayar Rp12.750 per tabung. Pernyataan ini kemudian menuai respons dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang mengindikasikan adanya kesalahan data.
Berikut adalah rangkuman fakta terkait pernyataan Purbaya mengenai harga LPG 3 kg hingga respons dari Menteri Bahlil, Senin (6/10/2025):
-
Subsidi Energi Jadi Sorotan: Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah memberikan subsidi untuk berbagai komoditas energi dan non-energi melalui APBN. Subsidi ini bertujuan agar harga BBM dan LPG tetap terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya, subsidi adalah bentuk keberpihakan fiskal pemerintah yang menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat.
-
Rincian Harga Asli BBM dan LPG: Purbaya memaparkan harga keekonomian beberapa komoditas energi sebelum subsidi. Solar bersubsidi memiliki harga asli Rp11.950 per liter, namun dengan subsidi Rp5.150, masyarakat membayar Rp6.800. Pertalite harga aslinya Rp11.700 per liter, disubsidi Rp1.700, sehingga harga jualnya Rp10.000. Subsidi terbesar ada pada minyak tanah, mencapai Rp8.650 per liter, membuat harga beli masyarakat hanya Rp2.500. Untuk LPG 3 kg, harga aslinya Rp42.750, disubsidi Rp30.000, sehingga masyarakat membayar Rp12.750. Bahkan, tarif listrik rumah tangga 900 VA subsidi pun disubsidi Rp1.200 per kWh, sehingga masyarakat hanya membayar Rp600 per kWh. Listrik 900 VA non-subsidi juga masih disubsidi Rp400 per kWh.
