Ads - After Header

Lego Pilih Vietnam, Bukan Indonesia! Kok Bisa?

Redaksi

Lego Pilih Vietnam, Bukan Indonesia! Kok Bisa?

Chapnews – Ekonomi – Raksasa mainan asal Denmark, Lego, resmi mengumumkan pembangunan pabrik baru senilai USD 1 miliar (sekitar Rp16,8 triliun) di Vietnam. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat potensi pasar Indonesia yang besar. Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Binh Duong, dekat Kota Ho Chi Minh, ini akan menjadi pabrik keenam Lego di dunia dan yang kedua di Asia.

Langkah Lego ini bukan tanpa alasan. CEO Lego, Niels Christiansen, menyatakan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan. Pabrik di Vietnam dirancang untuk mendukung target ambisius Lego dalam menghentikan penambahan emisi gas rumah kaca pada 2050, dengan target pengurangan emisi hingga 37% pada 2032. Pabrik ini akan menggunakan teknologi tinggi, termasuk 12.400 panel surya dan sistem penyimpanan energi, sejalan dengan komitmen Vietnam untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Lego Pilih Vietnam, Bukan Indonesia! Kok Bisa?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Meskipun Lego telah menginvestasikan lebih dari USD 1,2 miliar untuk mencari alternatif bahan baku yang lebih berkelanjutan, penggunaan plastik berbasis minyak masih menjadi tantangan. Namun, otomatisasi pabrik dengan robot yang mampu membuat dan mengemas batu bata Lego dengan presisi luar biasa, menunjukkan komitmen Lego terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Pabrik ini diharapkan menjadi contoh bagi manufaktur yang lebih ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara.

Vietnam, yang tengah mengalami industrialisasi pesat, tampaknya menjadi pilihan yang tepat bagi Lego. Dukungan pemerintah Vietnam terhadap energi bersih dan komitmen negara tersebut terhadap target emisi nol bersih, menjadi daya tarik tersendiri bagi Lego. Keputusan ini tentu menjadi bahan pertimbangan bagi investor lain yang tengah melirik pasar Asia Tenggara. Apakah Indonesia akan ketinggalan dalam perlombaan menarik investasi berkelanjutan?

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer