Chapnews.id – Thom Haye, mantan pemain muda berbakat yang pernah dilirik klub-klub top Eropa, mengungkapkan penyesalan terbesarnya dalam karier sepak bola. Kesalahan fatal yang ia akui sendiri ini menjadi penyebab ia gagal mencapai puncak karier seperti rekan-rekannya.
Karier Haye dimulai dengan gemilang. Sebagai produk akademi AZ Alkmaar, ia mendapat kontrak profesional di usia 16 tahun dan melakoni debut Eredivisie melawan Ajax Amsterdam pada Februari 2014. Pada musim pertamanya, ia mencatatkan 24 penampilan, mencetak 5 gol dan 3 assist. Prestasi ini menarik perhatian beberapa klub besar Eropa.

Namun, dalam podcast pribadinya, "The Haye Way," Haye mengakui kemalasannya di masa muda menjadi penghambat utama. "Saya adalah contoh sempurna seseorang yang mengatakan, jika saya bekerja lebih keras saat muda, saya bisa mengambil jalan berbeda," ujarnya. Ia menambahkan, "Saya bermain lebih dari 60 pertandingan untuk AZ, itu pencapaian besar. Tapi masalahnya, saat muda, saya sangat malas."
Padahal, Haye merupakan bagian dari tim junior Belanda yang menjuarai Piala Eropa U-17 tahun 2011 dan 2012, serta Piala Dunia U-17 2011 bersama pemain top seperti Memphis Depay dan Nathan Ake. Kedua rekannya itu sukses berkarier di klub-klub besar Eropa, sementara Haye berkutat di klub-klub yang kurang terkenal.
Haye mengakui bakatnya dalam mengolah bola, namun kurangnya investasi pada dirinya, terutama fisik, membuatnya tak berkembang maksimal. Pengakuannya ini menjadi pelajaran berharga, tak hanya untuk pemain muda Eropa, tetapi juga pemain muda di Indonesia yang seringkali menghilang setelah bersinar di usia muda. Kisah Haye menjadi pengingat pentingnya kerja keras dan dedikasi dalam mencapai kesuksesan di dunia sepak bola.