Chapnews – Ekonomi – Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, menyatakan ketidakjelasan rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta Pusat. Pernyataan ini disampaikannya kepada Antara pada Kamis (9/1/2025). "Definisi ditutup itu, kita belum ‘clear’. Definisi tidak difungsikan, kita juga belum ‘clear’," tegas Risal.
Ketidakpastian ini menguatkan bahwa belum ada keputusan final terkait nasib stasiun tersebut. Risal menekankan bahwa Kemenhub bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan masyarakat masih melakukan pengkajian mendalam. "Kami masih kaji kemungkinannya, kemudahan bagi masyarakat, kita lagi kaji. Diskusi bersama teman-teman, KAI, dan masyarakat setempat sedang berjalan," jelasnya.
Meskipun integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City telah direncanakan dan bahkan sudah terintegrasi, Risal belum bisa memastikan apakah ini berarti penutupan total atau hanya pengalihan fungsi. "Kalau integrasi (dengan Stasiun BNI City) iya, sudah pasti itu, sekarang pun terintegrasi. Tapi kalimat tutup itu nanti kita bicarakan," tambahnya. Sayangnya, Risal belum memberikan detail terkait tenggat waktu penyelesaian kajian tersebut.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, juga memberikan pernyataan senada. Ia menegaskan bahwa operasional Stasiun Karet belum akan dihentikan dalam waktu dekat. Rencana integrasi dengan Stasiun BNI City masih dalam tahap kajian dan membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan regulator dan pihak terkait. "Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat," ujar Joni. Dengan demikian, teka-teki nasib Stasiun Karet masih menjadi misteri dan menunggu hasil kajian lebih lanjut.
