Chapnews – Nasional – Wacana penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan pondok pesantren (ponpes) mendapat dukungan dari Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno. Dukungan ini muncul pasca-insiden ambruknya asrama Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Eddy menekankan pentingnya audit terhadap ponpes yang akan menggunakan APBN. "Karena APBN itu perlu dipertanggungjawabkan apapun kegiatannya, saya kira perlu dilaksanakan audit terlebih dahulu terhadap pembangunan ponpes yang menggunakan anggaran APBN," ujarnya di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (13/10).

Menurut Eddy, audit ini bukan hanya berlaku bagi Ponpes Al Khoziny, tetapi juga untuk seluruh ponpes yang berencana memanfaatkan dana APBN. Langkah ini dianggap krusial untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara.
Meski demikian, Eddy secara prinsip mendukung alokasi APBN untuk pembangunan pesantren. Ia mengakui bahwa banyak pesantren di Indonesia yang sudah tua dan memiliki keterbatasan anggaran. Sebagai lembaga pendidikan, ponpes memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Tapi bawa adanya politik anggaran untuk dialokasikan dalam rangka pendidikan ponpes, kami setuju sekali," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan rencana pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny dengan dana APBN. Mensesneg Prasetyo Hadi juga menyatakan bahwa usulan ini masih dalam tahap pengkajian oleh pemerintah, dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk jumlah dan kondisi pesantren di Indonesia.



