Ads - After Header

Rahasia Pahit! Cadbury Tak Lagi Suplier Cokelat Kerajaan Inggris?

Redaksi

Rahasia Pahit! Cadbury Tak Lagi Suplier Cokelat Kerajaan Inggris?

Chapnews – Ekonomi – Kejutan mengejutkan datang dari Istana Buckingham. Cadbury, produsen cokelat legendaris yang telah melayani kerajaan Inggris selama 170 tahun, resmi dicoret dari daftar pemasok resmi. Keputusan ini diambil di bawah pemerintahan Raja Charles III, menandai berakhirnya era panjang kemitraan antara merek cokelat ikonik tersebut dengan keluarga kerajaan.

Pada tahun 1854, Ratu Victoria memberikan mandat kepada Cadbury sebagai pemasok cokelat dan kakao. Namun, di bawah kepemimpinan Raja Charles, perusahaan yang berbasis di Birmingham ini kehilangan dukungan dan pengakuan resmi dari kerajaan. Mondelez International, pemilik Cadbury yang berbasis di Amerika Serikat, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan ini, seperti yang dilansir BBC pada Kamis (26/12/2024).

Rahasia Pahit! Cadbury Tak Lagi Suplier Cokelat Kerajaan Inggris?
Gambar Istimewa : imgapps.okezone.com

Meskipun Cadbury telah hilang dari daftar, Raja Charles telah memberikan surat perintah kerajaan kepada 386 perusahaan lainnya, mewarisi beberapa nama dari daftar Ratu Elizabeth II. Beberapa nama besar yang masuk dalam daftar baru tersebut antara lain John Lewis, Heinz, dan Nestle.

Surat kuasa kerajaan, yang diberikan selama lebih dari lima tahun, memberikan pengakuan resmi kepada perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa bagi kerajaan. Dalam daftar terbaru, Raja Charles lebih banyak memilih perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, termasuk Moet & Chandon, Weetabix, Bendicks, dan Prestat Ltd. Perusahaan yang mendapatkan surat kuasa ini berhak menggunakan lambang kerajaan pada kemasan produk mereka sebagai bagian dari strategi pemasaran. Kini, lambang tersebut tak lagi akan menghiasi kemasan cokelat Cadbury. Kehilangan ini tentu menjadi pukulan besar bagi Cadbury, sekaligus menjadi misteri baru yang menarik perhatian publik.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer