Chapnews – Nasional – Gelombang protes dari Forum Santri Nusantara (Bandung Raya) mengguncang Kota Bandung. Massa mendatangi kediaman Atalia Praratya, anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus istri mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di kawasan Ciumbuleuit, Selasa (14/5).
Aksi ini dipicu oleh pernyataan Atalia terkait alokasi APBN untuk pembangunan kembali Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang dinilai tidak sensitif dan melukai perasaan santri se-Indonesia. Massa menuntut Atalia mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.

Para orator dalam aksi tersebut menyuarakan kekecewaan mendalam atas pernyataan Atalia yang dianggap tidak konstruktif dan berpotensi menciptakan stigma negatif terhadap pesantren. Mereka menegaskan bahwa negara memiliki kewajiban konstitusional untuk membiayai pendidikan agama, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 dan Undang-Undang Pesantren.
"Penggunaan APBN bukanlah hadiah, tetapi tanggung jawab negara terhadap warga yang menjadi korban bencana," tegas salah seorang orator.
Koordinator aksi, Riki Ramdan Fadila, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan bentuk solidaritas dan keresahan para santri terhadap pandangan yang merugikan dunia pesantren. Ia menyayangkan pernyataan Atalia yang seolah-olah mengindikasikan adanya pelanggaran berat di tubuh pesantren, sehingga menciptakan pandangan buruk di mata masyarakat.
Riki juga menyoroti ketidakadilan dalam sorotan publik, membandingkan kasus Al Khoziny dengan tragedi Kanjuruhan dan kasus-kasus korupsi yang belum tuntas.
Sebelumnya, Atalia Praratya memang sempat mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang penggunaan APBN untuk Ponpes Al Khoziny, menekankan pentingnya kejelasan dan keadilan dalam mekanisme penggunaan anggaran.



