Chapnews – Ekonomi – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Wamildan Tsani, akhirnya angkat bicara terkait isu perekrutan sejumlah mantan karyawan Lion Air. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI Rabu (7/5/2025), Wamildan secara tegas membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa tim yang direkrutnya terdiri dari profesional dari berbagai perusahaan, bukan hanya Lion Air. Tujuannya? Mempercepat peningkatan operasional dan perbaikan di tubuh Garuda Indonesia.
"Terkait isu rombongan karyawan Lion Air yang direkrut, kami tegaskan itu tidak benar," tegas Wamildan, yang sebelumnya menjabat Acting CEO PT Lion Air sejak 2022.

Wamildan menekankan, seluruh proses perekrutan telah sesuai prosedur dan prinsip good corporate governance (GCG). Perekrutan ini, katanya, bertujuan membangun tim yang kuat secara bertahap untuk kemajuan Garuda Indonesia. "Tidak ada pelanggaran. Memang ada ketidaknyamanan dengan beberapa karyawan internal Garuda. Ini tantangan kami, dan kami akan bertahap membangun tim yang kuat," tambahnya.
Ia juga membantah kabar soal gaji fantastis Rp975 juta per bulan untuk 14 tenaga profesional tersebut. Wamildan menyayangkan pemberitaan yang tidak akurat dan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kinerja Garuda Indonesia. Sebelumnya, pada Maret lalu, beredar informasi mengenai perekrutan 14 mantan karyawan Lion Group untuk posisi tenaga ahli Dirut Garuda Indonesia, memicu spekulasi tentang gaji fantastis yang diterima. Kini, klarifikasi resmi dari Dirut Garuda telah menjawab sebagian pertanyaan publik. Namun, tetap menarik untuk melihat langkah Garuda selanjutnya dalam meningkatkan kinerjanya.