Ads - After Header

Geger! Bupati Kuningan Stop Dapur Biang Keracunan Siswa

Ahmad Dewatara

Geger! Bupati Kuningan Stop Dapur Biang Keracunan Siswa

Chapnews – Nasional – Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengambil tindakan tegas dengan menghentikan sementara operasional dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) di SMA Negeri 1 Luragung. Keputusan ini diambil menyusul dugaan keracunan yang dialami sejumlah siswa setelah mengonsumsi menu dari program tersebut.

Langkah antisipasi ini diambil sebagai respons cepat terhadap insiden yang menimpa puluhan siswa SMA Negeri 1 Luragung yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare pada Kamis (2/10) malam. "Sebagai langkah antisipasi, kami hentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyalur MBG ke SMA Negeri 1 Luragung selama sekitar satu minggu," ujar Dian di Kuningan, Sabtu (4/10).

Geger! Bupati Kuningan Stop Dapur Biang Keracunan Siswa
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Untuk sementara waktu, distribusi program MBG di sekolah tersebut akan dialihkan ke dapur penyedia lain yang telah memenuhi standar operasional yang lebih baik. Bupati Dian menekankan bahwa penghentian sementara ini bertujuan untuk memastikan keselamatan siswa dan memperbaiki sistem penyediaan makanan di sekolah.

Pemerintah Kabupaten Kuningan memastikan bahwa seluruh siswa yang menjadi korban telah mendapatkan penanganan medis yang memadai. Selain itu, evaluasi menyeluruh terhadap dapur penyedia MBG di seluruh Kabupaten Kuningan akan segera dilakukan. Aspek-aspek penting seperti pengolahan, bahan baku, sanitasi, hingga peralatan dapur akan diawasi secara ketat untuk menjamin asupan makanan yang aman dan bergizi bagi para peserta didik.

"Program ini sangat mulia, dan tugas kami memastikan distribusi berjalan aman, sehat, serta tepat sasaran sesuai arahan Presiden dan Gubernur Jawa Barat," tegas Dian. Pemerintah Kabupaten Kuningan telah melaporkan perkembangan kasus ini ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan memperketat pengawasan terhadap seluruh dapur penyedia MBG agar kejadian serupa tidak terulang.

Ketua Satgas MBG, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa sebanyak 84 siswa sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Luragung. Tujuh siswa bahkan harus diinfus, dan lima lainnya dirawat di Kuningan Medical Center (KMC) dengan gejala serupa. Sementara itu, 113 siswa lainnya masih dalam pemantauan kondisi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan telah menurunkan tim investigasi epidemiologi untuk menelusuri penyebab keracunan dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemerintah daerah berharap hasil pemeriksaan laboratorium dapat segera diketahui agar langkah-langkah korektif dapat segera diambil.

"Program MBG tetap berjalan, tetapi keselamatan peserta didik menjadi prioritas utama," pungkas Wahyu.

Also Read

Bagikan:

Ahmad Dewatara

Ahmad Dewatara

kontributor di ChapNews yang berfokus pada liputan dan analisis Olahraga. Ia secara rutin menyajikan berita terkini, ulasan pertandingan, dan spekulasi transfer di dunia sepak bola global maupun nasional, memberikan pandangan yang tajam bagi para penggemar olahraga.

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer