Chapnews – Ekonomi – Kenaikan harga pangan di penghujung tahun 2024 dan awal 2025 menjadi sorotan. Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan harga cabai masih tinggi, mencapai Rp63.200 per kg, sementara bawang merah dan bawang putih masing-masing dibanderol Rp39.140 dan Rp41.720 per kg. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, memberikan penjelasan mengejutkan terkait fenomena ini.
Dalam konferensi pers Senin (6/1/2025), Arief menekankan pentingnya keseimbangan harga pangan dari hulu hingga hilir. Ia menjelaskan bahwa menekan harga di tingkat petani akan berdampak negatif pada kesejahteraan mereka, bahkan berpotensi membuat petani enggan bertani. "Harus seimbang antara harga petani dan harga di pasaran," tegas Arief. "Jangan sampai harga di petani ditekan terus, nanti mereka kapok dan berhenti bertani."
Arief juga menolak anggapan bahwa harga pangan idealnya sangat rendah. Ia menjelaskan perlunya perhitungan yang cermat atas struktur biaya produksi. "Kita nggak bisa cuma mau harga cabai Rp10.000-Rp15.000, beras juga murah. Harus ada kalkulasi yang tepat. Kalau harga di tingkat petani dinaikkan terus, otomatis harga di pasaran juga akan tinggi, memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat. Jadi, keseimbangan harga di hulu dan hilir sangat penting," paparnya. Pernyataan ini memberikan gambaran kompleksitas masalah harga pangan dan perlunya solusi terintegrasi, bukan hanya fokus pada menekan harga jual saja.
